|
-
"Apapun juga yang kamu lakukan, perbuatlah semuanya itu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."
ini hanya untuk mengingatkan bahwa manusia seperti aku pernah ada di bumi ini, pernah mewarnai bumi ini, walaupun warnanya tak seelok dan tak seindah yang diharapkan banyak orang. beginilah aku dan hidupku...
|
-
"Apapun juga yang kamu lakukan, perbuatlah semuanya itu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."
Satu hari, Plato bertanya pada gurunya,
"Apa sebenarnya cinta itu?
Apakah saya bisa mendapatkannya?"
Gurunya menjawab, " Ada ladang gandum yang luas didepan sana .
Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali,
kemudian ambillah satu saja ranting.
Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap
paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta"
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama,
dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"
Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja,
dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik).
Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan,
tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana ,
jadi tak kuambil ranting tersebut.
Saat kulanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari
bahwasanya ranting - ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi,
jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya
"Gurunya kemudian menjawab " ya… itulah cinta"
Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya,
"Apa itu perkawinan?
Bagaimana saya bisa menemukannya?"
Gurunya pun menjawab " Ada hutan yang subur didepan sana .
Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh)
dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja.
Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi,
karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"
Plato pun menjawab, "berdasarkan pengalamanku sebelumnya,
setelah menjelajah hampir setengah ladang,
ternyata aku kembali dengan tangan kosong.
Pada kesempatan ini, aku lihat pohon ini yang kurasa tidaklah buruk-buruk amat,
jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini.
Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya“
Gurunyapun kemudian menjawab, "ya… itulah perkawinan"
Cinta semakin dicari, semakin tak ditemukan
Cinta adanya di dalam lubuk hati,
ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih...
Ketika pengharapan dan keinginan berlebih akan cinta,
maka yang didapat adalah kehampaan... tiada sesuatupun didapat,
dan tidak dapat dimundurkan kembali...
Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur
Terimalah cinta apa adanya
Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta
Adalah proses mendapatkan kesempatan
Ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada,
maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya.
Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan,
maka sia-sia lah waktumu mendapatkan perkawinan itu,
karena sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya...
Ketika Tuhan menciptakan Wanita, DIA lembur pada hari ke-enam.
Malaikat datang dan bertanya, ” Mengapa begitu lama, Tuhan? ”
Tuhan menjawab:
“Sudahkah engkau lihat semua detail yang saya buat untuk menciptakan mereka?”
“ 2 Tangan ini harus bisa dibersihkan, tetapi bahannya bukan dari plastik. Setidaknya terdiri dari 200 bagian yang bisa digerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan.
Mampu menjaga banyak anak saat yang bersamaan.
Punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan… , dan semua dilakukannya cukup dengan dua tangan ini ”
Malaikat itu takjub.
“Hanya dengan dua tangan?….Impossible!“
“Dan itu model standard?!”
“Sudahlah TUHAN, cukup dulu untuk hari ini, besok kita lanjutkan lagi untuk menyempurnakannya“.
“Oh.. Tidak, SAYA akan menyelesaikan ciptaan ini, karena ini adalah ciptaan favorit SAYA”.
“O yah… Dia juga akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri, dan bisa bekerja 18 jam sehari”.
Malaikat mendekat dan mengamati bentuk wanita-ciptaan TUHAN itu.
“Tapi ENGKAU membuatnya begitu lembut TUHAN ?”
“Yah.. SAYA membuatnya lembut. Tapi ENGKAU belum bisa bayangkan kekuatan yang SAYA berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa.“
“Dia bisa berpikir?”, tanya malaikat.
Tuhan menjawab:
“Tidak hanya berpikir, dia mampu bernegosiasi.”
Malaikat itu menyentuh dagunya….
“TUHAN, ENGKAU buat ciptaan ini kelihatan lelah & rapuh! Seolah terlalu banyak beban baginya.”
“Itu bukan lelah atau rapuh….itu air mata”, koreksi TUHAN
“Untuk apa?”, tanya malaikat
TUHAN melanjutkan:
“Air mata adalah salah satu cara dia mengekspressikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan dan kebanggaan.”
“Luar biasa, ENGKAU jenius TUHAN” kata malaikat.
“ENGKAU memikirkan segala sesuatunya, wanita- ciptaanMU ini akan sungguh menakjubkan!”
“Ya pastinya…!
Wanita ini akan mempunyai kekuatan mempesona laki-laki.
Dia dapat mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki.
Dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri.
Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit.
Mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan.
Dia berkorban demi orang yang dicintainya.
Mampu berdiri melawan ketidakadilan.
Dia tidak menolak kalau melihat yang lebih baik.
Dia menerjunkan dirinya untuk keluarganya. Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat.
Cintanya tanpa syarat.
Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang.
Dia girang dan bersorak saat melihat kawannya tertawa .
Dia begitu bahagia mendengar kelahiran.
Hatinya begitu sedih mendengar berita sakit dan kematian.Tetapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup.
Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.”
Hanya ada satu hal yang kurang dari wanita:
m
“Buat para lelaki yang mempuyai wanita disisinya maka sadarlah
bahwa dia adalah makhluk yang sangat berharga
Dan wanitaku itu adalah “Bidadariku“
Satu kisah cinta baru-baru ini keluar dari
Kisah ini adalah kisah seorang laki-laki dan seorang wanita yang lebih tua, yang melarikan diri untuk hidup bersama dan saling mengasihi dalam kedamaian selama setengah abad.
50 tahun yang lalu, Liu Guojiang, pemuda 19 tahun, jatuh cinta pada seorang janda 29 tahun bernama Xu Chaoqin ....
Seperti pada kisah Romeo dan Juliet karangan Shakespeare, teman-teman dan kerabat mereka mencela hubungan mereka karena perbedaan usia di antara mereka dan kenyataan bahwa Xu sudah punya beberapa anak....
Pada waktu itu tidak bisa diterima dan dianggap tidak bermoral bila seorang pemuda mencintai wanita yang lebih tua.....Untuk menghindari gosip murahan dan celaan dari lingkungannya, pasangan ini memutuskan untuk melarikan diri dan tinggal di sebuah goa di Desa Jiangjin, di sebelah selatan Chong Qing.
Pada mulanya kehidupan mereka sangat menyedihkan karena tidak punya apa-apa, tidak ada listrik atau pun makanan. Mereka harus makan rumput-rumputan dan akar-akaran yang mereka temukan di gunung itu. Dan Liu membuat sebuah lampu minyak tanah untuk menerangi hidup mereka.
Xu selalu merasa bahwa ia telah mengikat Liu dan ia berulang-kali bertanya,"Apakah kau menyesal?" Liu selalu menjawab, "Selama kita rajin, kehidupan ini akan menjadi lebih baik".
Setelah 2 tahun mereka tinggal di gunung itu, Liu mulai memahat anak-anak tangga agar isterimya dapat turun gunung dengan mudah. Dan ini berlangsung terus selama 50 tahun.
Setengah abad kemudian , di tahun 2001, sekelompok pengembara (adventurers) melakukan explorasi ke hutan itu. Mereka terheran-heran menemukan pasangan usia lanjut itu dan juga 6000 anak tangga yang telah dibuat Liu.
Liu Ming Sheng, satu dari 7 orang anak mereka mengatakan, "Orang tuaku sangat saling mengasihi, mereka hidup menyendiri selama lebih dari 50 tahun dan tak pernah berpisah sehari pun. Selama itu ayah telah memahat 6000 anak tangga itu untuk menyukakan hati ibuku, walau pun ia tidak terlalu sering turun gunung.
Pasangan ini hidup dalam damai selama lebih dari 50 tahun. Suatu hari Liu yang sudah berusia 72 tahun pingsan ketika pulang dari ladangnya. Xu duduk dan berdoa bersama suaminya sampai Liu akhirnya meninggal dalam pelukannya. Karena sangat mencintai isterinya, genggaman Liu sangat sukar dilepaskan dari tangan Xu, isterinya.
"Kau telah berjanji akan memeliharakanku dan akan terus bersamaku sampai aku meninggal, sekarang kau telah mendahuluiku, bagaimana aku dapat hidup tanpamu?"
Selama beberapa hari Xu terus-menerus mengulangi kalimat ini sambil meraba peti jenasah suaminya dan dengan air mata yang membasahi pipinya.
Pada tahun 2006 kisah ini menjadi salah satu dari 10 kisah cinta yang terkenal di China, yang dikumpulkan oleh majalah Chinese Women Weekly.
Pemerintah telah memutuskan untuk melestarikan "anak tangga cinta" itu, dan tempat kediaman mereka telah dijadikan musium agar kisah cinta ini dapat hidup terus.
sumber: email tetangga
best regard
Kasih Ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang jalan…
Artikel yang ditemukan di gagasmedia ini sungguh menyentuh hati saya.
Begitu di dapatinya anak kami (RAMA) sakit kuning karena bilirubin yang terlalu tinggi saya dan istri langsung panik. dalam pikiran kami hanya cepat dibawa ke rumah sakit yang baik, yang sekiranya bisa dengan cepat menyembuhkannya. Hanya isak tangis yang ada karena betapa takutnya kami, terutama ibu. Dia selalu meminjam bahuku sebagai sandaran dalam tangisnya.
Begitupun minggu ini ketika RAMA kembali sakit diare berkepanjangan ibunya langsung panik, kerja tidak tenang, bahkan menyempatkan ambil cuti karena sungguh takut. Betapa Kasihnya begitu mendalam pada seorang anak, seorang buah hati. Ibu kau hebat....